Sabtu, 18 Januari 2014

LAPORAN HOME VISIT PROGRAM INTERVENSI BERBASIS RUMAH TANGGA (PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN)




NamaMahasiswa                   :
Aresti M.Hidayat
Kelompok                              :
I
Alamat RumahBinaan           :
Jl. Jangko
Nama KK                              :

Masalah PHBS                      :
Kebiasaan Merokok Didalam Rumah
TanggalKunjungan                :
19– 21Juni 2013
 
Rokok merupakan kumpulan dari 4000 bahan kimia yang berbeda yang memberikan efek adiktif kepada orang yang mengkonsumsinya bahkan yang hanya menghirup asapnya.

Dampak terhadap kesehatan yang terjadi karena rokok tidak langsung nampak, inilah salah satu penyebab terhambatnya penanganan terhadap para perokok.
Rokok merupakan salah satu faktor yang menyebabkan dan memperparah berbagai penyakit. Diantaranya; ispa, TB, kanker paru, serangan jantung, stroke, dsb. Hampir semua penyakit dimana rokok menjadi faktor penyebab merupakan penyakit serius dan sulit penanganannya. Untuk itu berbagai upaya pencegahan telah dilakukan oleh para petugas kesehatan untuk mengurangi perokok sehingga dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh rokok.
Banyak cara telah dilakukan untuk mengurangi populasi perokok dari menggunakan media, penyuluhan, hingga pendekatan personal. Namun cara-cara tersebut tidak sepenuhnya berhasil karena faktor kebiasaan karena kecanduan dan promo dari industri rokok yang semakin meningkat setiap harinya.
Dari hasil penelitian perokok pasif memiliki risiko terkena penyakit lebih besar daripada perokok aktif maka dilakukan pendekatan terhadap perokok pasif. Selain memberikan pengetahuan yang baru bagi mereka, mereka juga dapat menghindarkan diri dari perokok aktif sehingga minimal dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit.
Dari hasil pendataan pada PBL I pada Lingkungan Cappawengeng sebanyak 170  (53,6%) yang merokok didalam rumah dan berdasarkan hasil evaluasi di PBL III terhadap intervensi yang telah dilakukan pada PBL II tidak mengalami peningkatan dan tidak mencapai target yang telah ditentukan pada POA (Planning Of Action) sebanyak 10% dari KK yang bermasalah maka kami melakukan alternatif pemecahan masalah berupa Home Visit (Kunjungan Rumah) ke salah satu rumah yang bermasalah rokok.


Adapun gambaran program home visit meliputi:
A.    Analisis Masalah
Berdasarkan dari hasil wawancara bapak W mengatakan masih sering merokok didalam rumah karena dianggap fentilasi dirumah tersebut dapat menjadi jalan keluar asap rokok, padahal fentilasi yang tersedia tidak bisa menetralisir asap rokok didalam rumah sehingga dapat berbahaya bagi bapak W dan anggota rumah tangga lainnya. Selain itu dari proses wawancara bapak W seperti tidak ingin memahami informasi yang disampaikan.
B.     Prioritas Masalah
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak W dan setelah dianalisis, maka yang dijadikan prioritas masalah adalah :
1.      ketidakinginan untuk melakukan perubahan walaupun informasi yang diberikan telah diketahuinya berulang-ulang.
2.      perokok sudah kecanduan oleh rokok tersebut.

C.    Program Intervensi
Berdasarkan prioritas masalah dari bapak W maka program intervensi yang dilakukan adalah memberikan penyuluhan mengenai mengenai bahaya rokok terhadap perokok aktif maupun perokok pasif.
D.    Evaluasi
Karena evaluasi yang dilakukan hanya satu hari maka perubahan yang terjadi atau hasilnya tidak dapat dipastikan. Namun kesimpulan yang dapat diambil adalah penanganan terhadap populasi perokok merupakan hal yang sangat sulit apabila tidak ada kemauan atau niat dari perokok itu sendiri untuk berhenti atau minimal dapat mengurangi jumlah rokok yang dihisapnya perhari, karena penanganan tidak dapat dilakukan secara komprehensif melainkan hanya membantu memberikan informasi dan motifasi, selebihnya kembali kepada perokok tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar