NamaMahasiswa :
|
Aresti M.Hidayat
|
Kelompok :
|
I
|
Alamat RumahBinaan :
|
Jl. Jangko
|
Nama KK :
|
|
Masalah PHBS :
|
Kebiasaan Merokok Didalam Rumah
|
TanggalKunjungan :
|
19– 21Juni 2013
|
Rokok merupakan kumpulan dari
4000 bahan kimia yang berbeda yang memberikan efek adiktif kepada orang yang
mengkonsumsinya bahkan yang hanya menghirup asapnya.
Dampak terhadap kesehatan yang terjadi karena rokok tidak
langsung nampak, inilah salah satu penyebab terhambatnya penanganan terhadap
para perokok.
Rokok merupakan salah satu faktor yang menyebabkan dan
memperparah berbagai penyakit. Diantaranya; ispa, TB, kanker paru, serangan
jantung, stroke, dsb. Hampir semua penyakit dimana rokok menjadi faktor
penyebab merupakan penyakit serius dan sulit penanganannya. Untuk itu berbagai
upaya pencegahan telah dilakukan oleh para petugas kesehatan untuk mengurangi
perokok sehingga dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian yang disebabkan
oleh rokok.
Banyak cara telah dilakukan untuk mengurangi populasi
perokok dari menggunakan media, penyuluhan, hingga pendekatan personal. Namun cara-cara
tersebut tidak sepenuhnya berhasil karena faktor kebiasaan karena kecanduan dan
promo dari industri rokok yang semakin meningkat setiap harinya.
Dari hasil penelitian perokok pasif memiliki risiko
terkena penyakit lebih besar daripada perokok aktif maka dilakukan pendekatan
terhadap perokok pasif. Selain memberikan pengetahuan yang baru bagi mereka,
mereka juga dapat menghindarkan diri dari perokok aktif sehingga minimal dapat
mengurangi risiko terjadinya penyakit.
Dari
hasil pendataan pada PBL I pada
Lingkungan Cappawengeng sebanyak 170 (53,6%) yang merokok didalam rumah dan berdasarkan hasil evaluasi di PBL III terhadap
intervensi yang telah dilakukan pada PBL II tidak
mengalami peningkatan dan
tidak mencapai target yang telah ditentukan pada POA (Planning Of Action) sebanyak 10%
dari KK yang bermasalah maka kami melakukan alternatif pemecahan
masalah berupa Home Visit (Kunjungan Rumah) ke salah satu rumah yang bermasalah
rokok.
Adapun gambaran program home visit meliputi:
A. Analisis
Masalah
Berdasarkan dari hasil wawancara bapak W mengatakan masih sering merokok didalam rumah
karena dianggap fentilasi dirumah tersebut dapat menjadi jalan keluar asap
rokok, padahal fentilasi yang tersedia tidak bisa menetralisir asap rokok
didalam rumah sehingga dapat berbahaya bagi bapak W dan anggota rumah
tangga lainnya. Selain itu dari proses wawancara bapak W seperti tidak
ingin memahami informasi yang disampaikan.
B. Prioritas
Masalah
Berdasarkan
hasil wawancara dengan bapak W dan setelah dianalisis, maka yang dijadikan prioritas
masalah adalah :
1.
ketidakinginan
untuk melakukan perubahan walaupun informasi yang diberikan telah diketahuinya
berulang-ulang.
2.
perokok sudah kecanduan
oleh rokok tersebut.
C. Program
Intervensi
Berdasarkan
prioritas masalah dari bapak W maka program intervensi yang dilakukan adalah memberikan
penyuluhan mengenai mengenai bahaya
rokok terhadap perokok aktif maupun perokok pasif.
D. Evaluasi
Karena evaluasi yang dilakukan hanya satu hari maka perubahan yang terjadi
atau hasilnya tidak dapat dipastikan. Namun kesimpulan yang dapat diambil
adalah penanganan terhadap populasi perokok merupakan hal yang sangat sulit
apabila tidak ada kemauan atau niat dari perokok itu sendiri untuk berhenti
atau minimal dapat mengurangi jumlah rokok yang dihisapnya perhari, karena
penanganan tidak dapat dilakukan secara komprehensif melainkan hanya membantu
memberikan informasi dan motifasi, selebihnya kembali kepada perokok tersebut.